Jumat, 04 Juni 2010

gangguan eliminasi (eneuresis)

Gangguan Eliminasi

- Eneuresis

Eneuresis adalah suatu keadaan dimana terjadi pengeluaran air kencing secara involunter pada saat tidur setelah berumur 5 tahun. Eneuresis ini umumnya terjadi pada malam hari (disebut eneuresis nokturnal). Namun dapat pula terjadi pada siang hari (eneuresis diurnal).

Kesadaran akan penuhnya kandung kemih berkembang antara usia 1 sampai 2 tahun. Pada usia 3 tahun seorang anak sudah bisa menahan air kencing kalau kandung kemihnya sudah penuh.pengelolaan secara sadar pada siang hari sudah dapat dilaksanakan menjelang usia 3 sampai 4 tahun. Namun pada malam hari adakalanya pengelolaan terlambat, sehingga terjadilah eneuresis tersebut.

Kebanyakan eneuresis adalah primer, yaitu suatu kebiasaan yang familial. Dengan alkaloid beladona dan imipramine (obat antidepresan golongan trisiklik) tonus otot sfingter menjadi lebih tinggi, sehingga ngompol dapat ditiadakan. Dari hal ini, maka dapat disimpulkan bahwa pada eneuresis primer yang terjadi adalah rendahnya tonus otot sfingter sehingga urin yang tertimbun di kandung kemih dapat keluar dengan mudah.

Eneuresis bisa juga berasal dari kelainan struktural maupun patologik. Eneuresis yang demikian disebut sebagai eneuresis sekunder. Penyebabnya yang tersering adalah obstruksi dalam uretra, kapasitas kandung kemih yang kecil, uretrotigonitis, divertikulitis kandung kemih, dan stenosis uretra seperti pada hipospadia.

Perlu diketahui bahwa presentase kejadian eneuresis sekunder hanya berkisar 1% saja. Oleh karena itu, pemeriksaan-pemeriksaan akademis dan psikologis tidak usah dilakukan secara lengkap, supaya penderita tidak menjadi neurotik karena tindakan dokter.

Sumber :

Yustinus, Dr. Semiun, OFM. (2002). Kesehatan Mental 1. Jakarta : Penerbit Kanisius

Eggers, Christian, Franz. (2004). Psychiatrie Und Pschotherapie Des Kindes- Und Jugendaters. Jerman : Springer

0 komentar:

Posting Komentar