Minggu, 25 Oktober 2009
Kanker Payudara, Kenali dan Hindari Sejak Dini
Kanker payudara terus melejit sebagai momok kaum wanita di dunia. Angka kasus yang terjadi pertahun terus bertambah. Menurut data World Health Organization, sebagaimana dikutip dari situsnya, saat ini terdapat satu juta kasus kanker payudara per tahunnya.
Sayangnya, belum banyak wanita yang menyadari dan menjalankan pendektisian dini sebagai upaya pencegahan kanker payudara. Seperti di Indonesia, sekitar 50 persen penderita kamker ini datang ke dokter setelah berada stadium lanjut.
Deteksi dini benjolan pada payudara
Dapat diawali dengan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) sejak usia 20 tahun. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cara mengangkat tangan kiri ke atas lalu meraba payudara sebelah kiri dan kanan secara bergantian dengan cara memutar, sentrifugal atau sentripetal.
Apabila di temukan benjolan yang tetap (di luar masa menjelang mentruasi), segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan klinis. Untuk mereka yang telah berusia di atas 35 tahun , disarankan juga untuk melakukan pemeriksaan mamografi. Cara pemeriksaan ini berhasil jika kanker payudara memang sudah terjadi dengan ukuran tertentu.
Waspadai wanita dengan faktor resiko tinggi
Menurut situs Depkes, walau penyebab timbulnya kanker ini belum di temukan, factor resiko tinggi dapat terjadi pada wanita di atas umur 40 tahun dan tidak memiliki anak, atau mereka yang mempunyai anak di atas usia 35 tahun, mengalami mentruasi pada usia dini, dan menopause terlambat. Selanjutnya, resiko ini juga dapat menimpa wanita yang tidak menyusui, mendapat obat hormonal dalam waktu yang lama, dan memiliki riwayat keluarga penderita kanker payudara.
Menerapakan pola hidup sehat
Diawali dengan rutin mengonsumsi makanan sehat, perbanyak konsumsi sayur dan buah, serta hindari konsumsi lemak berlebihan.
Rutin berolahraga
Berolahraga secara rutin dan jangan lupa kenakan baju olahraga yang nyaman, terutama sport bra yang mendukung aktifitas tersebut. Jangan berolahraga dan beraktifitas luar saat terik sinar matahari berlebih, karena lama kelamaan akan merusak elastisitas kulit.
KOMPAS,10 Oktober 2009
0 komentar:
Posting Komentar